Jam ku

Jumat, 05 Mei 2017

Review Jurnal

Diposting oleh Unknown di 01.53


Review Jurnal
1.      Nama Penulis                          :   Andyarto Surjana
2.      Nama Jurnal                            :   Efektivitas Pengelolaan Kelas
3.      Latar Belakang Masalah         :
Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas merupakan aset bangsa dan
negara dalam melaksanakan pembangunan nasional di berbagai sektor dan dalam
menghadapi tantangan kehidupan masyarakat dalam era globalisasi. Sumber daya manusia ini tiada lain ditentukan oleh hasil produktivitas lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, yang terdiri atasi jalur sekolah dan luar sekolah, dan secara spesifik merupakan hasil proses belajar-mengajar di kelas.
Pendidikan jalur sekolah terdiri atas tiga jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi serta bersifat formal, karena dilaksanakan secara berkesinambungan dan adanya saling keterkaitan dalam kurikulum yang diajarkan. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi baru bisa diikuti apabila jenjang sebelumnya telah selesai diikuti dan berhasil (St. Vembriarto, dkk.,1994 : 48).
Inti kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah proses belajar mengajar (PBM). Kualitas belajar siswa serta para lulusan banyak ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan PBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan oleh fungsi dan peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang berkaitan dengan PBM. Seringkali muncul berbagai keluhan atau kritikan para siswa, orang tua siswa ataupun guru berkaitan dengan pelaksanaan PBM tersebut.
Keluhan-keluhan itu sebenarnya tidak perlu terjadi atau setidak-tidaknya dapat diminimalisasikan, apabila semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai pengelola kelas dalam fungsi yang tepat. Sementara ini pemahaman mengenai pengelolaan kelas nampaknya masih keliru. Seringkali pengelolaan kelas dipahami sebagai pengaturan ruangan kelas yang berkaitan dengan sarana seperti tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat mengajar. Padahal pengaturan sarana belajar mengajar di kelas hanyalah sebagian kecil saja, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana guru merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dan berhasil dengan baik. Pengelolaan kelas menurut penulis adalah upaya yang dilakukan guru
untuk mengkondisikan kelas dengan mengoptimalisasikan berbagai sumber (potensi yang ada pada diri guru, sarana dan lingkungan belajar di kelas) yang ditujukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai.
Sejauh pengamatan penulis jarang sekali ada sekolah di Indonesia yang melaksanakan pengelolaan kelas dengan tepat, meskipun Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) sudah memberikan dan mensosialisasikan pengelolaan kelas yang seharusnya dilakukan. Depdiknas pernah melakukan pelatihan bagi guru dan kepala sekolah mengenai pengelolaan kelas, namun hasilnya belum terlihat secara nyata dalam pengelolaan kelas.
Dalam pengelolaan kelas ada dua subjek yang memegang peranan yaitu guru
dan siswa. Guru sebagai pengelola, sebagai pemimpin mempunyai peranan yang
lebih dominan dari siswa. Motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan guru
merupakan komponen yang akan ikut menentukan sejauhmana keberhasilan guru
dalam mengelola kelas.

4.      Masalah/ Pertanyaan Penelitian :
a.  Apakah ada hubungan antara motivasi kerja guru dengan efektivitas pengelolaan kelas pada SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta ?
b.  Apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan guru dengan efektivitas pengelolaan kelas pada SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta ?
c.  Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dan gaya kepemimpinan guru secara bersama-sama dengan efektivitas pengelolaan kelas pada SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta ?

5.      Hipotesis :
1. Ada hubungan positif antara motivasi kerja guru dengan efektivitas pengelolaan kelas.
2. Ada hubungan antara gaya kepemimpinan guru dengan.
3. Ada hubungan positif antara motivasi kerja dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama dengan efektivitas pengelolaan kelas.

6.      Metode Penelitian :
1.      Metode penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif korelasional.
2.      Populasi Dan Sampel

7.      Hasil Penelitian :
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dan efektivitas pengelolaan kelas SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta. Angka koefisien korelasi ini selain bermakna bahwa hipotesis penelitian dapat diterima, namun sekaligus menjelaskan bahwa 37,70% efektivitas pengelolaan kelas SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta ditentukan oleh faktor motivasi kerja. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja guru, semakin efektif pula pengelolaan kelas SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta. Dorongan ini muncul dikarenakan adanya kebutuhan, dan peneliti sependapat dengan kebutuhan dan tingkatan kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham H. Maslow, David Mc. Clelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi, faktor internal ataupun faktor ekternal.
Dengan kontribusi faktor motivasi kerja guru sebesar 37,70 % bagi efektivitas pengelolaan kelas, yang berarti bahwa kontribusi tersebut berada pada taraf sedangsedang saja. Pada kontribusi faktor motivasi kerja ini seharusnya cukup tinggi mengingat adanya kebutuhan internal bagi guru. Namun demikian perlu menjadi perhatian mengapa kontribusinya hanya sedang-sedang saja.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan guru dan efektivitas pengelolaan kelas SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta. Angka koefisien korelasi ini selain bermakna bahwa hipotesis penelitian dapat diterima, namun sekaligus menjelaskan bahwa 43,10 % efektivitas pengelolaan kelas SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta ditentukan oleh faktor gaya kepemimpinan guru. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi gaya kepemimpinan guru, semakin efektif pula pengelolaan kelas SMU Kristen BPK PENABUR di Jakarta.
Kontribusi yang sedang-sedang saja yaitu hanya sebesar 42,10 %, menunjukkan bahwa adanya hal-hal yang berkaitan dengan faktor motivasi kerja dan gaya kepemimpinan guru yang perlu diteliti lebih lanjut yang mempengaruhi efektivitas pengelolaan kelas yang maksimal.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama faktor motivasi kerja dan gaya kepemimpinan guru memberikan kontribusi sebesar 42,80 % bagi efektivitas pengelolaan kelas, yang juga berada pada taraf sedang. Dengan demikian perlu dicermati bahwa ada hal-hal yang perlu diupayakan agar pengelolaan kelas dapat mempunyai tingkat efektivitas yang tinggi. Artinya faktor motivasi kerja guru yang pertama-tama perlu ditingkatkan, kemudian pemanfaatan gaya kepemimpinan guru yang variatif juga perlu ditingkatkan, ataukah ada faktor-faktor lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Velaloy Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting