“Review Film”
Judul Film : Tenggelamnya Kapal Van Derwijck
Genre : Drama Romantis
Sutradara : Sunil Soraya
Produser : Ram Soraya & Sunil Soraya
Pemeran : Herjunot Ali (Zainuddin), Pevita
Pearce (Hayati), Reza Rahardian (Aziz)
Film Tenggelamnya
Kapal Van Derwijck diproduseri oleh sutradara Ram Soraya dan Sunil Soraya. Film
ini adalah adaptasi dari novel karya Hamka yang mengisahkan tentang perjalanan
hidup seorang Zainuddin seorang pria berdarah bugis dan kisah cintanya bersama
seorang wanita bernama Hayati. Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata yang
terjadi dikehidupan.
Film ini
menceritakan seorang pemuda bernama Zainuddin yang merupakan percampuran keturunan darah bugis dan minang yang
berusaha untuk mencari jati dirinya dan
menuntut ilmu ditanah Minang yang merupakan tempat kelahiran ayahnya. Namun
kedatangan Zainuddin di Batipuh tidak diterima dengan baik dikarenakan
Zainuddin dianggap seorang pemuda yang asalnya dari darah bugis tanah Makassar
segingga ia dibedakan dengan pemuda lainnya yang berada ditanah minang. Tidak
hanya kehidupan sehari-harinya ia dikucilkan dari orang-orang sekelilingnya,
Zainddun terpikat dan jatuh cinta kepada bunga desa Batipuh yang sangat anggun
bernama Hayati. Hayati hidup dengan pamannya yang merupakan seorang tokoh adat
terpercaya di Batipuh.
Dalam film ini ,
kisah cinta Zainuddin dan Hayati tidak mendapatkan restu paman hayati
dikarenakan Zainddun bukan pemuda asli keturunan Minang sehingga Hayati pun
dijodohkan dengan seorang laki-laki ganteng, dan mapan sekaligus keturunan
darah Minang asli. Pernikahan antara Hayati dan Aziz membuat Zainuddin begitu
terpuruk bersedih. Hingga suatu hari iapun bangkit dari kesedihannya dan
membawa ia menjadi seorang yang sukses terkenal dimana-mana dan baik hati.
Hingga suatu hari Hayati dan Aziz merantau ke tanah jawa , takdir
mempertemukankembali Hayati dan Zainuddin. Dengan kebesaran hati Zainuddin
membantu Hayati dan suaminya yang sedang mengalami kesulitan yang berujung
perceraian serta meninggalnya Aziz suami Hayati. Akan tetapi, takdir
benar-benar tidak berpihak pada mereka karena Hayati tak lama menyusul suaminya
meninggal karena tenggelam bersama Kapal Van Derwijck ketika hendak pulang ke
Batipuh.
Film ini sangat bagus ditonton karena memberikan pesan moral yang
baik kepada setiap penontonnya bahwa perbedaan suku sebaiknnya tidak menjadi
hal yang patut untuk dipermasalahkan bagi seseorang dalam menuntut ilmu atapun
mengucilkannya dalam kehidupan sehari-hari. Film ini juga mengajarkan kita agar
menjadi orang yang selalu mudah memaafkan kesalahan seseorang sebesar apapun
kesalahannya.
0 komentar:
Posting Komentar